MENGURAI PERBEDAAN: MEMAHAMI METODE YANG BERLAWANAN ANTARA SCALPING DAN SWING TRADING

Mengurai Perbedaan: Memahami Metode yang Berlawanan antara Scalping dan Swing Trading

Mengurai Perbedaan: Memahami Metode yang Berlawanan antara Scalping dan Swing Trading

Blog Article

Pandangan Berlawanan: Perbandingan Metode antara Scalping dan Swing Trading

Scalping dan Swing Trading adalah 2 metode trading yang berbanding terbalik, baik itu dari sementara hingga tehnik tradingnya. Apa saja perbedaannya? All About Forex dapat mengkaji semuanya. Semoga mampu menolong Anda.

Definisi dan Waktu
Scalping dan swing trading adalah dua tipe perdagangan yang berbeda dalam perihal tujuan, waktu, dan pendekatan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai keduanya:
1. Scalping:
- Definisi: Scalping adalah jenis perdagangan di mana seorang trader terhubung dan menutup posisi trading dalam saat singkat, biasanya hanya beberapa detik hingga lebih dari satu menit. Tujuannya adalah untuk mengambil alih keuntungan dari pergerakan harga kecil di dalam jangka kala yang terlalu pendek.
- Waktu: Scalping berlangsung dalam jangka kala yang benar-benar singkat, seringkali di dalam hitungan detik atau menit. Trader scalping akan masuk dan nampak dari posisi trading bersama dengan cepat, coba untuk menangkap pergerakan harga yang kecil dan cepat.
- Pendekatan: Trader scalping cenderung gunakan grafik jangka selagi yang terlalu pendek, layaknya grafik satu atau lima menit. Mereka terkait terhadap kesimpulan teknikal yang cepat dan pakai langkah yang mengandalkan pergerakan harga yang cepat dan volatilitas pasar yang tinggi.
2. Swing Trading:
- Definisi: Swing trading adalah type perdagangan di mana seorang trader memegang posisi trading sepanjang beberapa hari sampai sebagian minggu untuk menangkap gerakan harga yang lebih besar dalam tren pasar.
- Waktu: Swing trading terjadi didalam jangka waktu yang lebih panjang daripada scalping. Trader swing bakal memegang posisi trading selama beberapa hari hingga beberapa minggu, membiarkan pergerakan harga berkembang bersamaan waktu.
- Pendekatan: Swing trader mengfungsikan asumsi teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Mereka kebanyakan menggunakan grafik harian atau mingguan dan melacak peluang trading yang mengikuti tren utama pasar.
Perbedaan utama pada scalping dan swing trading terdapat terhadap jangka pas perdagangan, di mana scalping berlangsung di dalam kala yang sangat singkat selagi swing trading memegang posisi untuk jangka saat yang lebih lama. Pendekatan kesimpulan dan strategi terhitung berlainan sesuai bersama tujuan dan jangka sementara perdagangan masing-masing.

Tujuan dan Pendekatan
Tujuan dan pendekatan dari scalping dan swing trading terlampau berbeda dikarenakan keduanya berfokus pada rentang saat yang tidak sama dan punya sasaran yang berbeda pula:
1. Tujuan dan Pendekatan Scalping:
- Tujuan: Tujuan utama scalping adalah untuk mengambil alih keuntungan berasal dari pergerakan harga kecil di dalam jangka saat yang amat singkat, seringkali cuma lebih dari satu detik atau menit. Scalper berusaha untuk masuk dan nampak dari posisi trading bersama cepat, coba menangkap pergerakan harga yang kecil dan cepat untuk meraih keuntungan.
- Pendekatan: Pendekatan scalping amat berfokus terhadap analisis teknikal yang cepat dan akurat. Scalper pakai grafik dengan kerangka kala yang terlampau pendek, seperti grafik satu atau lima menit, dan mencari kesempatan trading yang sesuai dengan siasat mereka. Mereka gunakan indikator tekhnis dan pola harga untuk masuk dan terlihat berasal dari posisi bersama dengan cepat.
2. Tujuan dan Pendekatan Swing Trading:
- Tujuan: Tujuan swing trading adalah untuk menangkap gerakan harga yang lebih besar di dalam tren pasar yang lebih besar. Swing trader kebanyakan memegang posisi trading selama lebih dari satu hari hingga sebagian minggu untuk menangkap bagian besar dari pergerakan harga.
- Pendekatan: Pendekatan swing trading lebih berfokus terhadap analisis teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Swing trader gunakan grafik bersama kerangka pas yang lebih panjang, layaknya grafik harian atau mingguan, dan mencari kesempatan trading yang sesuai bersama dengan tren pasar yang sedang berkembang. Mereka kebanyakan memakai kombinasi asumsi teknikal dan fundamental untuk sebabkan keputusan trading.
Dengan demikian, scalping berfokus pada pergerakan harga yang cepat dan keuntungan di dalam jangka pas yang terlampau singkat, pas swing trading berfokus pada menangkap gerakan harga yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih lama dan ikuti tren pasar yang lebih besar.

Waktu Perdagangan
Waktu perdagangan untuk scalping dan swing trading berlainan gara-gara keduanya gunakan rentang selagi yang tidak sama untuk masuk dan muncul berasal dari posisi trading:
1. Waktu Perdagangan Scalping:
- Singkat: Scalping berlangsung dalam rentang saat yang benar-benar singkat, seringkali cuma beberapa detik hingga sebagian menit.
- Aktif sepanjang hari: Scalper sanggup berdagang kapan saja selama jam perdagangan aktif, khususnya kala tersedia volatilitas tinggi di pasar.
- Frekuensi Tinggi: Karena jangka pas perdagangannya terlalu pendek, scalper umumnya jalankan banyak perdagangan didalam satu sesi perdagangan.
2. Waktu Perdagangan Swing Trading:
- Lebih Panjang: Swing trading mengfungsikan jangka waktu yang lebih panjang, bersama dengan posisi trading yang biasanya dipegang selama sebagian hari hingga sebagian minggu.
- Analisis Akhir Pekan: Karena swing trading lebih berkonsentrasi pada tren jangka menengah, para swing trader sering melakukan kesimpulan pasar lebih mendalam terhadap akhir pekan untuk buat persiapan posisi trading mereka untuk minggu berikutnya.
- Tidak Aktif Sepanjang Hari: Swing trader tidak harus duduk di depan pc sepanjang sementara seperti scalper. Mereka condong memonitor pasar secara tertib untuk menangkap peluang trading yang sesuai bersama strategi mereka.
Dengan demikian, saat perdagangan untuk scalping cenderung lebih kerap dan lebih fleksibel sepanjang hari, pas swing trading memerlukan pemantauan yang lebih terlalu fokus pada sementara tertentu dan sangat mungkin trader untuk miliki pekerjaan lain di luar trading.

Frekuensi Perdagangan
Frekuensi perdagangan berasal dari scalping dan swing trading berlainan secara vital karena keduanya mempunyai pendekatan yang tidak sama terhadap pasar:
1. Frekuensi Perdagangan Scalping:
- Tinggi: Scalping melibatkan sejumlah besar perdagangan didalam selagi singkat.
- Banyak Perdagangan didalam Sehari: Seorang scalper bisa jalankan puluhan hingga ratusan perdagangan di dalam satu hari perdagangan.
- Masuk dan Keluar Cepat: Scalper masuk dan terlihat berasal dari posisi mereka di dalam hitungan detik hingga sebagian menit.
- Pendekatan Algoritma: Banyak scalper manfaatkan algoritma perdagangan otomatis untuk mengeksekusi perdagangan di dalam kuantitas besar dalam saat singkat.
2. Frekuensi Perdagangan Swing Trading:
- Rendah: Swing trading melibatkan kuantitas perdagangan yang jauh lebih sedikit dibandingkan bersama dengan scalping.
- Beberapa Perdagangan di dalam Sebulan: Seorang swing trader kebanyakan cuma melaksanakan sebagian perdagangan didalam satu bulan.
- Posisi Lebih Lama: Posisi swing trading umumnya dipegang sepanjang beberapa hari hingga lebih dari satu minggu.
- Analisis yang Lebih Mendalam: Karena frekuensi perdagangannya lebih rendah, swing trader punya lebih banyak selagi untuk melaksanakan analisis yang mendalam sebelum saat menyita keputusan trading.
Dengan demikian, scalping punyai frekuensi perdagangan yang jauh lebih tinggi bersama dengan posisi yang singkat dan cepat, pas swing trading punya frekuensi yang lebih rendah bersama posisi yang dipegang lebih lama dan anggapan yang lebih mendalam.

Instrumen yang Diperdagangkan
Instrumen yang diperdagangkan dalam scalping dan swing trading sanggup sama atau berbeda, tergantung pada preferensi trader dan kondisi pasar. Namun, umumnya, instrumen yang paling sering diperdagangkan didalam kedua style trading ini adalah:
1. Forex (Mata Uang Asing):
- Scalping: Pasangan mata duit mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan lainnya kerap diperdagangkan didalam scalping forex dikarenakan likuiditas yang tinggi dan spread yang rendah.
- Swing Trading: Pasangan mata duwit mayor terhitung sering diperdagangkan di dalam swing trading forex. Trader swing cenderung mencari peluang trading jangka menengah sampai panjang bersama dengan manfaatkan analisis teknis dan fundamental.
2. Saham:
- Scalping: Saham-saham bersama dengan likuiditas tinggi dan volatilitas yang besar sering diperdagangkan di dalam scalping saham. Trader scalping saham sering fokus pada saham-saham blue chip atau saham-saham yang berada didalam pergerakan cepat.
- Swing Trading: Saham-saham dari bermacam sektor dan kapitalisasi pasar mampu diperdagangkan di dalam swing trading saham. Trader swing cenderung melacak saham-saham dengan potensi perkembangan jangka panjang atau saham-saham yang tengah di dalam tren.
3. Komoditas:
- Scalping: Komoditas bersama likuiditas tinggi seperti minyak mentah (WTI), emas, dan perak kerap diperdagangkan di dalam scalping komoditas.
- Swing Trading: Komoditas seperti minyak mentah, emas, dan tembaga juga sering diperdagangkan di dalam swing trading komoditas. Trader swing dapat melacak kesempatan trading berdasarkan pemikiran teknis dan fundamental di dalam jangka waktu yang lebih panjang.
4. Indeks Saham:
- Scalping: Indeks saham layaknya S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq sering diperdagangkan didalam scalping indeks saham, terutama dikarenakan volatilitas intraday yang tinggi.
- Swing Trading: Indeks saham juga dapat diperdagangkan di dalam swing trading untuk menangkap tren jangka menengah sampai panjang.
Sebagian besar instrumen yang diperdagangkan didalam scalping juga dapat digunakan didalam swing trading, tetapi pendekatan dan siasat tradingnya bisa saja berbeda. Penting bagi seorang trader untuk memilih instrumen yang cocok bersama dengan tipe trading dan langkah mereka.

Analisis dan Pendeketan
Analisis dan pendekatan yang digunakan dalam scalping dan swing trading berlainan dikarenakan ke-2 style trading ini mempunyai obyek dan karakteristik yang berbeda pula.
### 1. Analisis dan Pendekatan dalam Scalping:
- Tujuan: Mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil di dalam saat singkat.
- Pendekatan Analisis:
- Analisis Teknikal: Penggunaan grafik harga dan indikator teknikal untuk mengidentifikasi pola dan momentum harga yang cepat.
- Analisis Order Flow: Memantau aktivitas pembelian dan penjualan untuk mendeteksi tren jangka pendek.
- Pendekatan Perdagangan:
- Eksekusi Cepat: Trader scalping memasuki dan keluar berasal dari posisi dalam hitungan detik atau menit.
- Pengelolaan Risiko yang Ketat: Stop loss yang ketat dan manajemen risiko yang cermat untuk memelihara modal berasal dari kerugian besar.
- Pendekatan Sistematis: Trader scalping kerap mengandalkan kiat yang telah diuji dan dijalankan secara sistematis.
### 2. Analisis dan Pendekatan di dalam Swing Trading:
- Tujuan: Menangkap pergerakan harga jangka menengah hingga panjang untuk memperoleh keuntungan maksimal dari tren pasar.
- Pendekatan Analisis:
- Analisis Teknikal: Mengidentifikasi tren jangka menengah dan pola harga gunakan grafik harian atau mingguan.
- Analisis Fundamental: Memperhatikan faktor-faktor fundamental layaknya keadaan ekonomi, berita pasar, dan kebijakan moneter untuk mengidentifikasi potensi tren jangka menengah.
- Pendekatan Perdagangan:
- Pemantauan Jangka Waktu Lebih Lama: Trader swing kerap menggunakan grafik harian atau mingguan untuk membuat ketetapan perdagangan.
- Pengelolaan Risiko yang Fleksibel: Stop loss yang lebih longgar untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar didalam jangka kala yang lebih panjang.
- Pendekatan Diskresioner: Trader swing dapat mengkombinasikan kesimpulan teknikal dan fundamental bersama kebijaksanaan privat mereka untuk memicu ketetapan perdagangan.
### Perbandingan:
- Scalping:
- Waktu perdagangan: Biasanya di dalam hitungan detik atau menit.
- Jumlah perdagangan: Bisa raih puluhan hingga ratusan perdagangan di dalam sehari.
- Risiko: Lebih tinggi gara-gara frekuensi perdagangan yang tinggi dan pergerakan harga yang cepat.
- Swing Trading:
- Waktu perdagangan: Biasanya berlangsung berasal dari sebagian hari sampai beberapa minggu.
- Jumlah perdagangan: Lebih sedikit dibandingkan scalping, umumnya beberapa perdagangan dalam sebulan.
- Risiko: Lebih rendah sebab pemantauan posisi yang lebih sedikit dan pergerakan harga yang lebih lambat.

Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah faktor yang benar-benar perlu didalam scalping dan swing trading, meskipun pendekatan untuk mengelolanya bisa sedikit tidak sama dikarenakan perbedaan dalam karakteristik perdagangan keduanya.
### Manajemen Risiko di dalam Scalping:
1. Stop Loss yang Ketat: Karena posisi di dalam scalping biasanya hanya bertahan dalam saat singkat, trader wajib menetapkan stop loss yang ketat untuk merawat modal berasal dari kerugian besar.
2. Rasio Risiko dan Imbalan yang Tinggi: Trader scalping cenderung mencari rasio risiko dan imbalan yang tinggi, di mana potensi keuntungan harus lebih besar dari potensi kerugian.
3. Pemantauan Aktif: Karena frekuensi perdagangan yang tinggi, trader scalping kudu memantau posisi mereka secara aktif dan siap untuk terlihat dari perdagangan jika suasana pasar berubah.
### Manajemen Risiko di dalam Swing Trading:
1. Stop Loss yang Fleksibel: Karena posisi didalam swing trading umumnya bertahan lebih lama, trader mampu memanfaatkan stop loss yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar.
2. Pengelolaan Ukuran Posisi: Trader swing condong pertimbangkan ukuran posisi mereka sehingga cocok bersama toleransi risiko dan volatilitas pasar.
3. Pemantauan Perdagangan Secara Teratur: Meskipun tidak seaktif scalping, trader swing masih kudu memantau perdagangan mereka secara teratur untuk menyita tindakan jikalau diperlukan.
### Kesamaan didalam Manajemen Risiko:
1. Pentingnya Stop Loss: Baik dalam scalping maupun swing trading, pemanfaatan stop loss adalah elemen kunci didalam menjaga modal berasal dari kerugian besar.
2. Pemantauan dan Evaluasi: Kedua type trader kudu secara teratur memantau kinerja perdagangan mereka dan lakukan evaluasi untuk menegaskan bahwa mereka senantiasa cocok bersama rancangan perdagangan dan manajemen risiko mereka.
### Perbedaan Utama:
- Frekuensi Perdagangan: Dalam scalping, trader sering melakukan perdagangan didalam waktu singkat, saat di dalam swing trading, perdagangan dikerjakan bersama dengan frekuensi yang lebih rendah.
- Stop Loss: Stop loss dalam scalping lebih ketat dan lebih terlalu fokus terhadap pergerakan harga jangka pendek, selagi di dalam swing trading, stop loss lebih fleksibel untuk mengakomodasi fluktuasi harga yang lebih besar didalam jangka sementara yang lebih panjang.

Psikologi Trading
Psikologi trading terlampau mempengaruhi kinerja dan hasil trading, baik didalam scalping maupun swing trading. Berikut adalah lebih dari satu aspek psikologis yang relevan untuk ke dua jenis trading:
### Psikologi Trading didalam Scalping:
1. Tekanan Waktu: Scalping melibatkan pengambilan ketetapan cepat dalam pas singkat, yang mampu menaikkan tekanan psikologis pada trader untuk sebabkan ketetapan yang tepat didalam pas yang amat terbatas.
2. Kedisiplinan: Trader scalping harus tekun dan selamanya berpegang terhadap rencana perdagangan mereka, karena tiap-tiap kelambatan atau kecurigaan dapat menyebabkan kekeliruan yang mahal.
3. Stres Emosional: Karena frekuensi perdagangan yang tinggi dan volatilitas harga yang cepat, scalping dapat membawa dampak stres emosional yang tinggi bagi trader, terlebih kecuali mereka tidak bisa mengendalikan emosi mereka.
### Psikologi Trading di dalam Swing Trading:
1. Sabar: Swing trading memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi sebab trader wajib menanti setup perdagangan yang pas dan bersabar menanti posisi mereka berkembang dalam jangka waktu yang lebih panjang.
2. Manajemen Emosi: Swing trading bisa menguji kesabaran dan ketahanan mental trader saat mereka hadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan pada arah jangka panjang posisi mereka.
3. Kepercayaan pada Rencana: Trader swing mesti memiliki kepercayaan yang kuat pada rancangan perdagangan mereka dan mampu bertahan bersama ketetapan mereka walau berlangsung pergerakan harga yang tidak di idamkan di dalam jangka pendek.
### Kesamaan di dalam Psikologi Trading:
1. Disiplin: Baik dalam scalping maupun swing trading, tekun adalah kunci untuk berhasil. Trader mesti selamanya berpegang pada konsep perdagangan mereka dan tidak tergoda untuk jalankan tindakan impulsif.
2. Manajemen Emosi: Pengendalian emosi adalah keterampilan perlu di dalam ke dua style trading. Trader kudu sanggup mengendalikan ketakutan, keserakahan, dan kecurigaan yang bisa pengaruhi pengambilan ketetapan mereka.
### Perbedaan Utama:
- Reaksi pada Volatilitas: Scalping bisa memicu reaksi emosional yang lebih kuat pada volatilitas harga yang cepat, pas swing trading condong memerlukan ketenangan dan kesabaran dalam menghadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan.
- Fokus Waktu: Scalping menuntut fokus dan konsentrasi yang tinggi di dalam pas singkat, pas swing trading butuh kesabaran dan ketenangan untuk menanti hasil jangka panjang dari posisi trading.

Ketahanan Terhadap Stress
Ketahanan pada stres adalah mutu yang terlalu penting bagi trader, terutama bagi mereka yang terlibat di dalam scalping dan swing trading. Berikut adalah langkah pandang terhadap ketahanan terhadap stres di dalam ke-2 model trading:
### Ketahanan terhadap Stres dalam Scalping:
1. Penyesuaian Terhadap Tekanan: Scalping seringkali melibatkan pengambilan ketetapan cepat didalam waktu yang singkat. Trader scalping wajib sanggup menanggapi bersama dengan cepat terhadap pergantian pasar dan tekanan saat yang tinggi.
2. Pengendalian Emosi: Ketahanan terhadap stres dalam scalping melibatkan kebolehan untuk selalu tenang dan berpikir jernih di dalam keadaan yang penuh tekanan. Trader mesti mampu mengendalikan emosi layaknya kecemasan dan keserakahan yang sanggup pengaruhi pengambilan ketentuan mereka.
3. Manajemen Risiko yang Efektif: Memiliki konsep manajemen risiko yang baik mampu menopang trader mengurangi stres karena mereka paham identik berapa banyak yang mereka bersedia hilangkan didalam tiap-tiap perdagangan.
### Ketahanan terhadap Stres dalam Swing Trading:
1. Ketahanan Terhadap Perubahan Pasar Jangka Pendek: Dalam swing trading, trader wajib sanggup menghambat stres selagi menghadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan bersama dengan arah jangka panjang posisi mereka.
2. Ketahanan Terhadap Ketidakpastian: Pasar seringkali tidak bisa diprediksi dengan akurat di dalam jangka pendek. Trader swing kudu bisa senantiasa tenang dan bertahan terhadap rancangan perdagangan mereka meskipun terjadi ketidakpastian atau gejolak pasar.
3. Kesabaran: Salah satu aspek paling penting berasal dari ketahanan terhadap stres dalam swing trading adalah kesabaran. Trader perlu dapat tunggu setup perdagangan yang tepat dan tidak terbawa emosi oleh pergerakan harga jangka pendek yang tidak relevan.
### Kesamaan di dalam Ketahanan pada Stres:
- Kesadaran: Baik dalam scalping maupun swing trading, kesadaran bakal emosi dan tekanan yang dialami mutlak untuk mengembangkan ketahanan terhadap stres.
- Manajemen Diri: Memiliki konsep manajemen diri yang baik, terhitung manajemen risiko yang efektif dan pengendalian emosi, adalah kunci untuk mengelola stres didalam ke dua style trading.
### Perbedaan Utama:
- Reaksi Terhadap Perubahan Pasar: Scalping perlu respon yang cepat pada perubahan pasar yang mendadak, waktu swing trading memerlukan ketenangan dan kesabaran untuk menghadapi fluktuasi harga jangka pendek yang tidak relevan.

Kelebihan dan Kekurangan
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam kedua type trading, baik scalping maupun swing trading. Berikut adalah gambaran umumnya:
### Kelebihan Scalping:
1. Potensi Keuntungan Cepat: Scalping bisa membuahkan keuntungan dalam pas singkat karena frekuensi perdagangan yang tinggi.
2. jauhi Risiko Overnight: Karena posisi hanya diakses untuk saat singkat, trader scalping tidak mesti risau perihal risiko yang mengenai dengan pergantian harga semalam.
3. Meningkatkan Disiplin Trading: Scalping mengharuskan trader untuk berpikir cepat dan membawa dampak keputusan didalam pas singkat, yang mampu mendukung tingkatkan tekun dan keterampilan trading.
### Kekurangan Scalping:
1. Biaya Transaksi Tinggi: Frekuensi perdagangan yang tinggi dalam scalping dapat membuat ongkos transaksi yang tinggi, terutama jika spread atau komisi broker besar.
2. Stres Emosional: Tekanan untuk membuat ketetapan cepat dan fluktuasi harga yang kerap sanggup mengakibatkan stres emosional dan kelelahan mental.
3. Kurangnya Peluang: Scalping memerlukan volatilitas pasar yang tinggi dan likuiditas yang baik, yang tidak tetap ada di semua kondisi pasar.
### Kelebihan Swing Trading:
1. Peluang Keuntungan Besar: Swing trading amat mungkin trader untuk menangkap pergerakan harga besar di dalam jangka waktu yang lebih panjang, yang mampu membuahkan keuntungan yang signifikan.
2. Manajemen Risiko yang Lebih Mudah: Dengan menahan posisi di dalam jangka saat yang lebih lama, swing trading sanggup amat mungkin manajemen risiko yang lebih baik karena trader miliki lebih banyak kala untuk merencanakan dan menyesuaikan perdagangan mereka.
3. Waktu Luang: Karena tidak membutuhkan pemantauan pasar yang konstan seperti scalping, swing trading memungkinkan trader untuk memiliki waktu luang yang lebih besar di luar kegiatan perdagangan.
### Kekurangan Swing Trading:
1. Kesabaran yang Diperlukan: Swing trading perlu tingkat kesabaran yang tinggi sebab trader kudu tunggu setup perdagangan yang pas dan menghindar posisi untuk jangka saat yang lebih lama.
2. Potensi Risiko Overnight: Dengan memegang posisi semalam, swing trader berisiko terkena pergerakan harga yang tidak terduga atau peristiwa pasar selama jam perdagangan non-aktif.
3. Potensi Pengembalian yang Lebih Lambat: Meskipun swing trading bisa menghasilkan keuntungan besar, potensi pengembalian mungkin perlu sementara lebih lama untuk direalisasikan daripada di dalam scalping.
Dapat diartikan bahwa kelebihan dan kekurangan dari scalping dan swing trading bakal bergantung terhadap preferensi, gaya, dan target trading individu. Scalping cocok untuk trader yang memiliki pengalaman bersama toleransi risiko yang tinggi dan keterampilan pengambilan keputusan yang cepat, saat swing trading lebih sesuai untuk trader yang memiliki kesabaran yang baik dan lebih bahagia pendekatan yang lebih santai dan strategis.

Kesimpulan
Scalping dan swing trading adalah dua model perdagangan yang berlainan didalam hal tujuan, waktu, dan pendekatan. Scalping melibatkan perdagangan di dalam selagi singkat, seringkali dalam hitungan detik atau menit, dengan obyek mengambil alih keuntungan berasal dari pergerakan harga kecil. Pendekatan scalping didasarkan pada analisis teknikal yang cepat dan pemakaian grafik jangka selagi pendek. Di sisi lain, swing trading memegang posisi untuk jangka kala yang lebih lama, umumnya sebagian hari sampai lebih dari satu minggu, dengan fokus pada menangkap gerakan harga yang lebih besar didalam tren pasar yang lebih besar. Pendekatan swing trading melibatkan asumsi teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tren jangka menengah yang kuat. Perbedaan utama pada keduanya adalah dalam pas perdagangan, di mana scalping berlangsung di dalam selagi singkat pas swing trading memegang posisi untuk jangka kala yang lebih lama. Selain itu, scalping memiliki frekuensi perdagangan yang lebih tinggi bersama posisi yang singkat dan cepat, sedangkan swing trading punya frekuensi yang lebih rendah dengan posisi yang dipegang lebih lama dan kesimpulan yang lebih mendalam.

Mungkin sudah cukup penjelasan ini disampaikan. Terima kasih Anda udah membaca “Metode yang Berbanding Terbalik Antara Scalping dan Swing Trading”. Semoga bersama dengan membaca artikel ini bisa menunjang Anda. Salam Profit, All About Forex.

Report this page